STAI Sangatta Bekali 141 Mahasiswa untuk Kuliah Kerja Lapangan di 11 Desa di Kutai Timur

kegiatan santiaji dibuka langsung oleh ketua STAI Sangatta pada Jumat 7 November 2025

LPM GAZEBO, Sangatta- Sebanyak 141 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta mengikuti kegiatan Santiaji atau pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) untuk Tahun Akademik 2025/2026 baik program tematik maupun program reguler pada Jumat (7/11/2025)

 Kegiatan pembekalan ini berlangsung selama dua hari penuh, mulai hari ini, Jumat sampai Sabtu tanggal 7-8 November 2025. Seluruh peserta, baik dari program KKL Tematik maupun Reguler, antusias mengikuti rangkaian materi persiapan sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat.

Dalam sambutannya, Ketua LP2M STAI Sangatta, Mustato',  menyampaikan bahwa kegiatan KKL ini adalah momentum penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. "Para peserta KKL akan ditempatkan di 11 desa," ujar Pak Mustato'. "Rinciannya adalah 5 desa di Kecamatan Wahau dan 6 desa di Kecamatan Kombeng. Diharapkan melalui kegiatan ini, apa yang sudah dipelajari di kampus bisa diimplementasikan di masyarakat melalui pengabdian."

Secara geografis, kedua kecamatan ini adalah wilayah pedalaman yang kaya potensi. Kecamatan Wahau (Muara Wahau) merupakan kecamatan terluas di Kutai Timur dengan bentang alam berbukit-bukit dan ketinggian yang bervariasi, serta menjadi sentra utama perkebunan kelapa sawit dan memiliki potensi tambang. Sementara itu, Kecamatan Kombeng, yang merupakan pemekaran dari Wahau, adalah daerah daratan yang dilalui oleh aliran anak-anak sungai dan padat dengan aktivitas agribisnis.

Acara pembukaan juga dihadiri oleh Ketua Yayasan STAI Sangatta, Mustajib, yang dalam sambutannya menitipkan pesan mendalam kepada para peserta. "Jaga adab, jaga kedamaian, dan hormati tradisi di lokasi KKL," pesan Ketua Yayasan. "Mahasiswa adalah duta kampus. Sikap dan perilaku Anda akan menjadi cerminan institusi kita di mata masyarakat."

Kegiatan Santiaji secara resmi dibuka oleh Ketua STAI Sangatta. Dalam sambutannya, Ketua STAI menyoroti pentingnya keharmonisan dalam kelompok. "Saya meminta agar masing-masing peserta dapat menjaga egonya," tegas Ketua STAI. "Peserta dalam satu kelompok akan berasal dari latar belakang, program studi, dan bahkan kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang sudah mahir mengaji, ada yang belum, ada yang terampil mengajar, ada yang belum. Justru di sinilah letak kekuatannya. Kalian harus saling melengkapi untuk mencapai tujuan pengabdian yang maksimal."


Pembekalan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan mental yang memadai bagi 141 mahasiswa sebelum mengabdi di desa-desa penempatan.



Posting Komentar

0 Komentar