LPM GAZEBO, Sangatta- Setelah merampungkan sesi Santiaji selama dua hari, sebanyak 145 peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STAI Sangatta Tahun Akademik 2025/2026 dilepas secara resmi menuju 11 desa di Kecamatan Wahau dan Kongbeng. Jumlah peserta meningkat dari rencana awal menjadi 145 orang. Pada Senin (10/11/2025)
Pelepasan yang berlangsung khidmat ini ditandai dengan mobilisasi peserta menggunakan 3 unit bus, 2 unit truk, dan beberapa mobil pribadi untuk membawa seluruh logistik dan mahasiswa.
Acara pelepasan semakin istimewa dengan kehadiran perwakilan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, yaitu Asisten III Bidang Administrasi Umum, Sudirman Latif, yang turut mendampingi Ketua STAI Sangatta.
Wujudkan Tri Dharma dan Jaga Nama Almamater
Ketua STAI Sangatta, Satriah, dalam sambutan pelepasan menyampaikan bahwa momentum KKL ini adalah puncak dari proses akademik mahasiswa Strata 1. "Mahasiswa sudah ada di tahapan ini, di penghujung waktu perkuliahan strata 1. Hari ini semua mahasiswa akan melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi*, yang mana masing-masing mahasiswa keluar dari kelas untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat," ujar Satriah.
Ia berpesan agar mahasiswa senantiasa menjadi duta kampus yang baik. "Saya berpesan jaga nama almamater STAI Sangatta Kutai Timur, karena kehadiran peserta akan menjadi iklan atau promosi perguruan tinggi, " tegasnya.
Satriah juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi sekecil apa pun di lokasi penugasan. "Bersinergi dan bekerja sama dengan segenap elemen masyarakat untuk bisa mengeksekusi program-program yang sudah direncanakan. Lakukan inovasi sekecil apapun, asalkan bisa membuat perubahan yang membawa dampak positif kepada masyarakat. Yang utama, jaga kesehatan dan jaga kekompakan," tutupnya.
Mahasiswa STAI adalah Agen Pembaharu Pemerintah Kutim
Asisten III Bidang Administrasi Umum, Sudirman Latif, dalam sambutannya menekankan peran strategis mahasiswa sebagai mitra pemerintah di tengah masyarakat. "Ketika kita hadir di tengah-tengah masyarakat, maka masyarakat akan menganggap kita tahu segalanya, tanpa melihat kita dari prodi mana," kata Sudirman Latif.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan mahasiswa STAI merupakan bagian dari program pemerintah kabupaten Kutai Timur untuk melakukan penguatan kompetensi dan menjadikan Kutai Timur sebagai pusat perkembangan agrobisnis dan agro industri. "Diharapkan seluruh elemen masyarakat memiliki pendidikan, karakter dan attitude yang bisa diaplikasikan kepada masyarakat. Munculkan pesan positif di masyarakat, dan kami berharap setelah kegiatan KKL ini sinergi dengan pemerintah hingga tingkat RT semakin kuat. Jadilah agen pembaharu di masyarakat," pesannya mewakili pemerintah daerah.
Acara pelepasan ditutup secara simbolis dengan penyematan almamater dan tanda peserta kepada perwakilan peserta KKL, baik untuk kontingen Kecamatan Wahau maupun Kecamatan Kongbeng, menandai dimulainya masa pengabdian 145 mahasiswa.



0 Komentar