Dialog Bernuansa Senja Peringatan Hari Lahir Pancasila Ke-78

 

LPM GAZEBO - Dalam memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2023 Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI ) Sangatta bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), melaksanakan dialog senja dengan tema, "Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Mahasiswa Kutai Timur," yang diadakan di bundaran STAIS pasca pembukaan Harlah Pancasila ke-78. (Kamis, 1/6/2023)

Dialog ini menghadirkan pembicara dari Kasad Binmas Polres Kutai Timur, Akademisi STAIS, dan Ketua DPK KNPI Sangatta Utara. Sebelum memulai dialog, Suparmin selaku Kasat Binmas mengajak untuk bershalawat kepada nabi dan memberikan penghormatan kepada nabi, beliau juga menyampaikan pentingnya penerapan Pancasila yang merupakan asas tunggal berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.

Ditinjau dari sudut atau pandangan agama Islam maka sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila-sila pancasila tersebut sejalan dengan nilai yang terkandung di dalam ajaran agama kita, agama Islam.

"Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sejalan dengan ajaran tauhid bagaimana firman Allah di dalam al-Qur'an surat ikhlas, kemudian sila yang kedua di dalam surat an-nisa ayat 136, sila ketiga surat al-hujurat ayat 13 ,sila keempat di dalam surat as-syura ayat 38, kemudian sila kelima, didalam surat an-nahl ayat 90, tentunya Pancasila ini betul-betul pahami maknanya, kita amalkan di dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan di dalam kampus, maupun diluar kampus." Ungkap Suparmin Kasat Binmas Polri Kutai Timur.

Bahwasanya pancasila itu sudah termaknai juga di dalam kitab suci al-Qur'an dari segi maknanya hingga hukum-hukum dalam kelima sila pancasila. Perlunya implementasi atau mengamalkan dari lima sila tersebut bisa kita maknai dengan pedoman yang baik untum diri pribadi. 

Sementara itu Mukhtar selaku akademisi STAI Sangatta menjelaskan, "Berangkat dari bagaimana Pancasila itu lahir, para sejarawan menggali atau mendiskusikan tentang lahirnya Pancasila diawali dari Portugis, Belanda masuk ke Maluku, melakukan perdagangan, mengeruk rempah-rempah, bergeser dari perdagangan pindah ke pemerintahan, kemudian masyarakat Indonesia melakukan perlawanan."

Lanjutnya, "Bergeser, lahirlah Budi Utomo pelopor -pelopor munculnya persatuan yang sampai sekarang kita kenal Pancasila. Pada 1 Juni 1945, Soekarno mengajukan lima dasar yang dinamakan pancasila, sehingga sampai hari ini diyakini hari lahir Pancasila. Bagaimana implementasi nya secara sederhana kita harus yakin bahwa Pancasila satu-satunya pedoman bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan, kepentingan bersama, kepentingan Indonesia," tambah Mukhtar.

Hari Pancasila ke-78 merupakan pengingat. Bagaimana perjalanan bangsa Indonesia mempertahankan ideologi negara. Ada perjuangan panjang yang harus diingat oleh setiap generasi bangsa, dan juga menjadi cerminan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Ketua DPK KNPI Sangatta Utara, Irwansyah mengatakan, "Ada asumsi mendasar bahwa mahasiswa itu sebagai agen perubahan, ini kemudian menjadi koreksi kita bersama. Apakah relevan atau nggak sahabat -sahabat sekalian. Mengoreksi apakah gerakan-gerakan yang sahabat bangun selama ini baik itu di internal kampus maupun di eksternal kampus. Apakah relevan, karena banyak gerakan mahasiswa di Kutai Timur itu yang sebenarnya dia tidak paham akar masalahnya, tapi kemudian temannya ngajak untuk demo itu ikut yang paham itu hanya sebagian kecil dari teman-teman mahasiswa yang turun kelapangan.

Namun dari itu juga, menegaskan dan mengharapkan "BEM STAIS dan HMJ itu punya kesadaran kritis untuk memahami persoalan yang kemudian diakumulasi menjadi gerakan sosial. Menurut Paulo ada tiga tingkat kesadaran, kesadaran megis, naif, dan kritis. Pada level kritis dia sudah bisa menganalisis realita sosial yang hari ini terjadi, bahkan dia sudah paham faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan yang terjadi, karena BEM ini tanggungjawab nya besar, bukan hanya sekedar mengadakan kegiatan yang sifatnya seremonial, tetapi lebih daripada itu. Pendidikan di internal BEM juga harus seimbang, supaya wawasan berada pada paradigma pendidikan kritis," sambung Irwansyah. 

Kegiatan diskusi senja ini juga memberikan keharmonisan kepada narasumber, karena saling memberikan gagasan pemahaman terhadap pancasila yang berbeda-beda dari sejarah, cara pengaplikasian, bahkan yang terkandung dalam al-Qur'an pun sudah ada tertera, kembali kepada pribadi untuk bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai pancasila itu. 

Adanya diskusi di hari ulang tahun pancasila ke-78 ini, dapat menambahkan pemahaman terhadap pancasila dan bagaimana pancasila bukan hanya sekedar simbol negara, akan tetapi sebagai pengamalan diri pribadi juga, agar intropeksi diri dan menambah wawasan pendidikan tentang kenegaraan juga perlu diketahui.



Posting Komentar

0 Komentar