Gerakannya Dipojokkan, Mahasiswa Protes Hearing Akademik



GazeboNews- Pasca aksi mahasiswa STAIS menolak kapitalisasi dunia pendidikan beberapa hari yang lalu, polemik yang diangkat mahasiswa tidak kunjung mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari akademik. Dengan dalih mengadakan  hearing (Dengar Pendapat) antara  lembaga, dosen dan mahasiswa, pimpinan STAI sangatta mengumpulkan seluruh mahasiswa dan civitas akademik di Musollah STAIS pada Jum’at siang (21/04/2017).
Acara yang awalnya diharapkan untuk menuntaskan problematika akademik yang muncul di STAIS tersebut,  ternyata lebih terlihat sebagai arena untuk menjatuhkan mental dan gerakan yang mahasiswa bangun karena menolak kampusnya dikotori oknum dosen berinisial “IW”. “Kami merasa dipojokkan, katanya kami terkesan tidak mengerti etika menyampaikan aspirasi. Hearing juga lebih monolog kepada pimpinan, bahkan pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan dihadapan hearing tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan” tutur Hajrah selaku Wakil Presiden BEM.
Menurutnya bahwa forum hearing ini juga sangat diskrimiatif, karena bukannya membahas masalah yang menjadi tuntutan mahasiswa, namun justru lebih banyak membahas cara mahasiswa menyampaikan aspirasinya yang dicap tidak beretika. Sontak mereka menolak untuk disebut tidak beretika karena berdemonstrasi. “Beberapa kali kasus wajib beli buku sempat diprotes mahasiswa lewat musyawarah. Sehingga keluarlah surat edaran ketua STAIS yang melarang praktek macam ini. Namun dalam waktu 1 bulan lebih adanya edaran tersebut (tertanggal  1 februari 2017), kasus yang sama terjadi lagi, sebenarnya bukan hanya menjual buku, namun yang paling bikin kami geram oknum dosen “IW”  menjual buku hasil plagiasi yang sangat tidak pantas dilakukan oleh pengajar diperguruan tinggi , ini adalah pilihan gerakan kami ”. tambah Hajrah.

Disisi lain menurut ketua HMJ Tarbiyah, Irwansyah, seharusnya forum ini akan bagus jika diarahkan untuk mengupas tuntas problematika yang diangkat mahasiswa sehingga tidak berlarut-larut dan segera terselesaikan. “Sayangnya masalah tidak dibahas tuntas, tuntutan mahasiswa tidak ditanggapi serius, bahkan kita tidak dapat bukti bahwa “IW” telah dijatuhi sanksi hanya katanya dan katanya. ” tegas mahasiswa semester 4 tersebut.
Merasa kecewa dan tidak puas terhadap tanggapan pimpinan,Mahasiswa mengaku akan terus melanjutkan proses pengawalan kasus ini sampai tuntas dan tuntutan mahasiswa dipenuhi. “Kita akan surati lagi lewat puket III sampai ini tuntas dan hasilnya tidak bias’ tambah Iwan.
Dalam gelutan perasaan yang penuh dengan kekecewaan, diakhir acara mahasiswa akhirnya membubarkan diri bahkan sebelum acara sempat ditutup. Namun, uniknya mahasiswa membubarkan diri dengan terus menggemakan solawat Badar bersama-sama.(SM)

Posting Komentar

0 Komentar