Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi di Kabupaten Kutai Timur

 

Oleh : Nur Septia Amini

(Mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Angkatan 2021)

Banyak sektor di Indonesia yang mengalami gangguan bahkan kerugian yang diakibatkan oleh pandemi Covid -19. Pandemi ini tentu saja mengganggu perekonomian di sejumlah negara salah satunya Indonesia. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mengetahui dampak di bidang ekonomi dan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur saat pandemi. Dari akibat yang terjadi diharapkan tindakan pemerintah lebih bertindak cepat pada saat terjadi penurunan perekonomian di wilayah Kutai Timur yang diakibatkan oleh pandemi.  

Pandemi yang diakibatkan oleh virus Covid-19 yang mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 2020, oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan untuk membatasi aktifitas masyarakat yaitu social distancing dimana masyarakat diminta untuk menjaga jarak, dan menghindari kerumunan manusia. Selain itu juga terdapat physical distancing yaitu setiap individu menjaga jarak satu dengan yang lain minimal 1,8 meter. Kebijakan ini dibuat sejak awal Maret 2020. Jika diperhatikan semua kebijakan yang dibuat ini menurunkan aktivitas masyarakat diluar rumah, dimana biasanya kegiatan ekonomi biasanya dilakukan di luar ruangan. Pada saat ini tingkat pengangguran terbuka di Kutai timur sebanyak 10.410 orang atau 5,53 persen, sementara pasca pandemi diprediksi naik menjadi 6-7 persen.sejumlah aktivitas produksi yang terhenti dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dapat menurunkan daya beli individu. Sedangkan guncanan sisi konsumsi terjadi karena social distancing, mengakibatkan kebebasan untuk mengkonsumsi sebuah produk sehingga permintaan produk pun ikut menurun. Dengan banyaknya peristiwa ini dapat mengakibatkan kerugian pada sebuah perusahaan, hal ini mengakibatkan perusahaan melakukan penurunan biaya produksi dan dapat terjadi PHK berkelanjutan. Pada masa wabah penyakit ini, Adanya virus corona ini mengakibatkan kegiatan perekonomian tersebut menjadi penurunan yang drastis. Banyak industry dan beberapa perusahaan seperti PT (perseroan terbatas) yang terus melakukan produksi namun tidak dapat di imbangi dengan pendapatan yang sebanding, oleh karena itu industry dan beberapa perusahaan tidak dapat menanggung biaya dari gaji setiap karyawan. , industry dan beberapa perusahaan pada akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan tersebut. Hal semacam itu berakibat membuat beberapa masyarakat kehilangan pekerjaannya sehingga tidak ada aliran pendapatan yang mengarah pada terhambatnya kegiatan seputar ekonomi. Pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah melandanya virus corona mengalami pengurangan. hal tersebut terjadi akibat kebijaksanaan pemerintah yang di terapkan untuk mengatasi penyebaran pandemi ini. Adanya kebijakan PSBB atau bisa di artikan Dengan “Pembatasan Sosial Berskala Besar” dan kebijakan “lockdown” atau bisa di artikan Dengan penerapan karantina terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk maupun keluar wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang mendesak, hal tersebut menjadi program yang di laksanakan oleh pemerintah setempat. Hal inilah yang membuat sekelompok pedagang kaki lima atau wira usaha lainnya mengalami penurunan pada bidang ekonomi pada khususnya, Kegiatan ekonomi di wilayah Kutai Timur biasanya berupa tambang batu bara, perkebun kelapa sawit dan masih banyak lagi. Semua kegiatan ekonomi tersebut banyak dilakukan diluar rumah dan melakukan kontak fisik dengan orang lain. Lebih utama lagi kegiatan tambang sangat beresiko terpaparnya virus corona, untuk mencegah hal ini dilakukan PHK pada sejumlah karyawan. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada kegiatan ekonomi, permintaan terhadap barangpun menurun karena sebagian besar pelangannya memilih untuk mengurangi konsumsi produk misalnya seperti ikan, beras, pakaian dan masih banyak lagi. 

Selain itu juga lambatnya pemberian vaksin membuat aktifitas berjalan lambat. Karena dengan pemberian vaksin dapat memberikan kekebalan tubuh pada masyarakt. Ketika tubuh masyarakat sudah siap, maka kemungkinan untuk terjangkit virus corona akan semakin menurun. Jika vaksin tidak diberikan secara merata baik dosis 1 atau 2, ketakukan masyarakat untuk beraktivitas diluar rumah akan selalu ada, hal tersebut tentu saja mempengaruhi ekonomi wilayah Kutai Timur misalnya ketika sebuah individu tidak takut keluar rumah maka ia akan membeli pentol, bakso maupun pakaian aktivitas ini walau terlihat kecil, tetapi telah terjadi aktivitas perekonomian. 

Tentunya kesadaran masyarakat dan bantuan dari pemerintah sangat diperlukan baik itu berupa sembako atau uang, sebaiknya sembako yang diberikan berasal dari toko masyarakat sekitar hal ini untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar. Selain itu juga pemerintah bisa membeli bahan pangan seperti ikan dan sayur dari masyarakat setempat kemudian diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kebijakan pemerintah tentang pembatasan aktivitas masyarakat lebih ditinjau lagi karena tidak membantu perekonomian misalnya pedangan kaki lima yang harus kehilangan pembeli dijam jam saat pembatasan tersebut dilakukan hal ini bisa diatasi dengan menggunakan layanan pesan antar. Pemerintah diharapkan melakukan pendampingan kepada pedangan tersebut sehingga tidak kehilangan pendapatan. Pemerintah diwilayah Kutai Timur khususnya kota Sangatta sudah melakukan banyak hal untuk menjamin kesejateraan semua masyarakatnya.