Level PPKM Menurun, STAIS Langsungkan PTM

 

PTM STAIS

STAISKutim,-Mengacu dari surat edaran pihak rektorat kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta mengenai sistem perkuliahan semester ganjil 2021/2022 dimulai Senin 27 september 2021 yang dilangsungkan secara tatap muka (offline) di kampus STAI Sangatta (15/07/2021). 

Hal ini merupakan hasil instruksi menteri dalam negeri nomor 44 tahun 2021 terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bahwa kabupaten kutai timur sudah berada di level 2, serta merujuk hasil rapat pejabat struktural STAI sangatta pada tanggal 22 september 2021. "Offline kan langsung, menurut surat edaran bupati kita boleh offline asalkan tetap menjaga protokol kesehatan" terang Arif Rembang selaku ketua STAIS. 

Penerapan perkuliahan offline pun sudah berjalan selama kurang lebih dua pekan dan masih dalam tahap evaluasi "Ini masih dalam evaluasi awalnya mau dimasukkan 20% sampai 30%, tapi di full-kan saja jika kedepan ada kendala terkait kondisi covid maka akan di bagi 50% saja" tambahnya. 

Walaupun perkuliahan telah dapat dilaksanakan secara offline, tetapi pihak kampus melalui surat tersebut tetap mengingatkan kepada seluruh mahasiswa untuk mematuhi protokol kesehatan. diantaranya memakai masker, rajin mencucui tangan dan menjaga jarak serta membawa hand sanitizer, guna menghindari terpapar virus covid-19. Pihak kampus sendiri telah menyediakan handsanitizer, sabun cuci tangan juga tempat mencuci tangan bagi seluruh warga kampus. "Kami sudah menyampaikan surat izin kepada dinas kesehatan, yang penting protol kesehatanya dijalankan" tutupnya. 

Mengingat sekitar satu tahun lebih Sekolah Tinggi Agama Islam melaksanakan perkuliahan secara online dikarenakan pandemi covid 19. Mahasiswa pun merespon surat edaran tersebut dengan baik dan merasa senang karena dapat kembali aktif di kampus. "Alhamdulillah bisa kembali kuliah offline rasanya senang tentunya tetapi juga ada beberapa kekhawatiran bagi saya pribadi dan mungkin ada beberapa mahasiswa yang merasa demikian. karena setelah kurang lebih 3 semester kita daring, dan materi perkuliahan yang kita dapat belum tentu bisa diserap dan tersimpan dengan baik di otak dan pikiran jadi kekhawatiran kembali kuliah offline timbul. Meskipun demikian, tetap bersyukur alhamdulillah karena perkuliahan offline kembali sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan matang-matang materi yang akan diterima maupun di pelajari di semester ini." jelas Putri mahasiswi semester 5 Jurusan Tarbiyah ini. 

Kedepannya pihak kampus akan tetap meninjau perkuliahan offline tersebut dan mengevaluasi secara bertahap sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pencegahan covid-19 di Kabupaten Kutai Timur.(Iqm)

Posting Komentar

0 Komentar