Diklat UKM Sebumi |
STAISKutim,- Penerimaan anggota baru dalam sebuah organisasi merupakan agenda yang sangat ditunggu-tunggu oleh para calon anggotanya. Belum lama ini Unit Kgiatan Mahasiswa (UKM) Sebumi mengadakan perekrutan anggota baru yang disebut Diklat Sebumi. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung KNPI Kutai Timur dan dihadiri oleh perwakilan pengurus UKM yang ada di STAI Sangatta dan juga Duta Pariwisata tahun 2018. (29-30/3/2021)
Kegiatan ini tetap terlaksana meskipun ada perubahan konsep acara, dengan mengangkat tema “Menuju Harmoni dalam Cipta” yang diikuti oleh sekitar 20 orang peserta. “Alhamdulillah akhirnya diklat ini bisa terlaksana, dan kami mengangkat tema Menuju Harmoni dalam Cipta. Meskipun sempat ada perubahan konsep dari acara, tapi alhamdulillah bisa terlaksana hari ini sampai besok. Dan yang mengikuti diklat ini ada sekitar dua puluh orang”, terang Gusni selaku ketua panitia.
Dalam UKM Sebumi terdapat beberapa devisi, dan diharapkan para calon anggota baru nantinya bisa mengembangkan bakatnya dalam divisi yang dipilih. “Saya sampaikan bahwa di dalam UKM sebumi itu ada lima divisi, yaitu ada divisi sastra, tari, musik, teater dan divisi tambahan yaitu divisi multimedia. Jadi teman-teman yang sekiranya punya minat di divisi yang ada di sebumi, saya rasa bisa mengambil respon dari setiap divisi tersebut. Dalam organisasi kita tidak berbicara tentang apa yang akan kita dapatkan, tapi kehadiran teman-teman itu kami harapkan bisa memberikan semacam gagasan pemikiran baik untuk kemajuan sebumi, kampus ataupun Kutai Timur khususnya di aspek seni”, tutur Irwan Abbas yang menjabat sebagai ketua sebumi.
Mungkin masih banyak yang salah kaprah dalam memahami tujuan dari terselenggaranya diklat ini. Mereka berangkapan jika mengikuti dan bergabung dengan UKM Sebumi, bisa menjadi seorang public figure. Untuk meluruskan pemahaman itu, Erwin selaku ketua demisioner dan sekaligus membuka acara menegaskan bahwa hal itu kurang tepat. “Apabila teman-teman merasa bahwa ikut UKM sebumi itu bisa menjadikan kalian sebagai entertain, jadi penari, jadi aktor teater, jadi seorang puitis, saya rasa itu tidak terlalu tepat. Karena sebenarnya bukan itu yang kita harapkan. Sebumi selalu mencari kesimbangan semua ciptanya,” tegasnya. (Rz)
0 Komentar