Jurusan Syariah Menggelar Ujian Secara Offline

 

Ujian Munaqosah Syariah

STAISangatta,-Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta menggelar ujian Munaqosah (Ujian Skripsi) secara langsung di Gedung Syariah (26-27/12). 

Ujian ini diikuti sekitar 86 mahasiswa/i Jurusan Syariah yang terdiri dari dua program studi yaitu Ekonomi Syariah dan Akhwalus Syakhsiyah yang terbagi menjadi beberapa tim untuk mempermudah dalam pelaksanaan ujian tersebut. 

Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh para mahasiswa agar dapat dikatakan lulus yaitu salah satunya dengan mendapatkan nilai ujian minimal huruf B. “Yang pasti lulusnya nilainya kan paling tidak dapat nilai B, itu didapat dari nilai rangking, nilai dari pembimbing dan dari nilai ujian komprehensif. Jadi tidak murni dari ujian munaqosah aja. Kalo nilai skripsi itu didapat dari ujian munaqosah. tapi Nilai mereka sih sepertinya tidak ada yang dibawah B ya. Jadi paling rendah B. dan itu insyaallah lulus semua. Meskipun mungkin nanti ada nilai yang dipending, tapi rata-rata sih lulus. Dan ujiannya dibagi beberapa kelas. Jadi itu dibagi menjadi lima tim, sama seperti jurusan Tarbiyah”, jelas Ratu Haika selaku ketua tim penguji. 

Meskipun dikatakan bahwa rata-rata mahasiswa jurusan Syariah lulus, namun dapat kemungkinan bahwa ada nilai yang harus di-pending dikarenakan suatu hal tertentu. “Nilainya di-pending itu mungkin ada sesuatu yang mereka belum lengkapi, setelah dilengkapi, diserahkan kepada ketua tim atau pada sekretaris biar diketahui semua baru nilainya keluar. Nilainya sudah ada sebenarnya Cuma di pending aja, belum dikeluarkan pada waktu ujian itu”, tambahnya. 

Sehubungan dengan dilaksanakannya ujian muanqosah, Abdul Rahman menyebutkan ada hal-hal yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa yaitu dengan mempersiapkan mental, materi dan lainnya. “Terkait dengan persiapan untuk ujian munaqosah sebenarnya saya itu sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkannya, entah itu persiapan dari segi mental, berbicara, dari segi pemahaman materi, maupun dari segi-segi lainnya yang berhubungan erat dengan ujian yang akan dihadapi. Jadi kalo nggak salah mempersiapkannya itu sekitar dua bulan pasca di ACC nya skripsi yang saya buat”, jelas mahasiswa yang pernah aktif di organisasi intra kampus ini. 

Dikarenakan kebanyakan dari mahsasiswa STAI Sangatta merupakan pekerja, pembagian waktu sangat penting untuk keberlangsungan persiapan untuk mengikuti ujian ini. “Bagi saya urusan bekerja itu dibilang sulit juga enggak, dibilang gampang juga enggak. Ya sebenarnya pintar-pintar kitanya aja lagi yang harus memanajemen waktu sebaik mungkin. Jadi kita harus mengatur waktu, kapan kita harus istirahat, kapan harus bekerja, kapan harus belajar, kapan harus olahraga, kapan harus membatu orang tua, dan yang lain-lainnya. Sekiranya berhubungan dengan hal-hal yang positif. Jadi seiring berjalannya waktu itu nggak harus mulu-mulu belajar terus, jadi harus diselingi juga dengan kegiatan yang sekiranya tidak bikin jenuh”, imbuhnya. ar 

Posting Komentar

0 Komentar