STAIS Gelar Seminar Proposal Dengan Protokol Kesehatan

 


STAISangatta,- Lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta menggelar ujian seminar proposal secara offline di kampus STAI Sangatta (18-19/11).

Ujian ini dilaksanakan oleh masing-masing jurusan yang ada di STAI Sangatta yaitu jurusan Tarbiyah dan Syariah. Meskipun berada di tengah pandemi, ujian seminar proposal ini tetap dilaksanakan secara tatap muka dikarenakan beberapa faktor salah satunya yaitu terbatasnya jangkauan akses internet mahasiswa STAI Sangatta. “Awalnya kita mau pakai via daring, tapi dengan berbagai macam pertimbangan, kesiapan media untuk itu dan lain sebagainya dan kita juga mempertimbangkan sampainya pesan kepada mereka karena tidak semua teman-teman mahasiswa itu berada di posisi di kota, ada yang berasal dari wilayah-wilayah yang cukup jauh dari kota Sangatta sehingga itu menyulitkan untuk via komunikasi dengan zoom ataupun google meet, akhirnya kami mengambil keputusan dengan berkoordinasi dengan pihak lembaga dalam hal ini adalah ketua bahwa kita putuskan pertemuannya adlah tatap muka yang dibagi menjadi dua gelombang yaitu di tanggal 18 dan 19”. Jelas Khusnul Wardan selaku ketua jurusan Tarbiyah

Ujian berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, meskipun terdapat bebrapa kendala namun itu bisa terselesaikan dengan baik. “alhamdulillah berjalan secara baik, sesuai dengan jadwal yang kita tetapkan selama dua hari  yaitu tanggal 18 dan 19. Tidak ada kendala-kendala yang signifikan, jadi semuanya berjalan sesuai apa adanya seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya karena itu merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan oleh jurusan”. Tambah dosen yang mengenakan peci ini.

Meskipun dilaksanakan secara terjadwal di setiap tahunnya, tentu ada persiapan yang harus dilakukan oleh para mahasiswa yang akan menjalankan ujian ini. Selain mempelajari dan memahami isi proposal, mahasiswa juga harus mempersiapkan mental agar tidak gugup ketikan berada di dalam ruang ujian.

Seperti yang diungkapkan Ratna, mahasiswi jurusan Syariah ini. “Persiapan yang dilakukan untuk menghadapi sempro yang pertama dan utama pasti berdoa. Selain itu mempelajari dan memahami proposal yang akan diseminarkan dengan baik serta meyakinkan diri dan mengukuhkan hati bahwa kita bisa melaluinya dengan baik”. Tutur mahasiswi yang gemar memasak ini.

Hal serupa juga disampaikan oleh Irwan, mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), “tidak banyak yang saya persiapkan. Cuma mempersiapkan mental dan mempelajari sedikit tentang apa-apa saja yang ada di dalam permasalahan judul yang diangkat”. Pungkasnya.

Seminar proposal ini berjalan dengan lancar meskipu ada beberapa mahasiswa yang harus menambahkan redaksi pada judul yang diangkat. (Na) 



Posting Komentar

0 Komentar