Konflik SOP Robek, BEMSEKA Berjalan Dengan Baik???



STAI Sangatta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta menyelenggarakan Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa Se- Kalimantan (KONGRES BEMSEKA) ke- IX yang dilaksanakan selama empat hari (2-5/03/2020).

Kegiatan ini berlangsung setiap tahunnya di kampus terpilih yang tergabung dalam forum BEM Se- Kalimantan. Kendati demikian, berjalannya kegiatan tersebut hingga saat ini kerap diwarnai berbagai hal yang tak terduga. Salah satu yang menjadi sorotan adalah robeknya lembaran Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh salah satu peserta delegasi Kongres Bemseka IX.

Menanggapi kejadian tersebut, koordinator pusat (KORPUS) bemseka ke-VIII menganggap bahwa SOP adalah salah satu tanda kebesaran bemseka dan dinamika yang terjadi dalam persidangan tentunya tidak dapat dihindari. “ itu adalah salah satu tanda kebesaran Kongres BEM Se- Kalimantan. Kedepan mungkin dinamika – dinamika seperti itu tidak bisa kita munafikkan, pasti ada disetiap forum Nasional ataupun daerah. ” ujar Febri Adi Prasetio

Adanya penyobekan lembaran SOP tersebut sempat membuat sidang yang seharusnya berlanjut kini harus tertunda. Dengan ditundanya persidangan lantas muncul pertanyaan dibenak sebagian panitia penyelenggara, apakah sidang ini akan selesai sesuai tanggal yang ditetapkan atau tidak ?

Menyikapi hal ini, KORPUS meyakinkan bahwa kongres kali ini akan tetap berjalan dengan semestinya dan akan terus merangkul kawan – kawan  dari delegasi yang bersangkutan. “ gak ada yang namanya anak tiri di kongres bemseka ini, semua sama dan tidak ada yang dispesialkan dan kongres kali ini akan berjalan sesuai target yang diharapkan ” ujar korpus yang berambut keriting.

SOP yang robek tentu menjadi masalah bersama baik panitia penyelenggara Maupun peserta sidang. Terlepas dari semua kekhilafan yang ada, harapannya dapat dimaklumi dan ditanggapi dengan baik, serta memaafkan atas tindakan yang telah dilakukan oleh salah satu peserta bersangkutan demi terselenggaranya kongres yang baik. “ harapannya mungkin kerendahan ego hendaklah dimiliki setiap peserta maupun pihak penyelenggara. Terkait peserta yang bersangkutan harapannya kita rangkul kembali dan memaafkan atas tindakan yang dilakukan ” harap korpus Balikpapan tersebut. (Nh/Lpm)

Posting Komentar

0 Komentar