Karya : Robiyatul Habibah
Kala itu..
Sang mentari iklhas memancarkan cahayanya
Sosok jiwa yang asa menyapa
Angin hangat meraja.. Sukma menghela
Aku..
Hanya butiran debu, Yang akan hilang tersingkir waktu
Semua rasa pun akan tersapu, pilu
Hingga tersisa hanyalah bayangan semu
Aku..
Tersudut dan terpaku
Hingga menengadahpun aku malu
Tuhan
Apakah ku tetap bisa menunggu
Menunggu hilal di bulan mu
Tersentak! I
Inginku menahan haus dahaga
Meluaskan semua rasa di dada
Duduk sujud di atas sajadah
Berdzikir dengan butiran tasbih
Melangkah lurus dengan hijrah
Tuhan
Beri kesempatan tuk jiwa ini
Jiwa yang haus duniawi
Jiwa yang lelah akan iri dan dengki
Berikanlah setetes hidayah
Agar saat nafas terlepas
Aku telah istiqomah
Sang mentari iklhas memancarkan cahayanya
Sosok jiwa yang asa menyapa
Angin hangat meraja.. Sukma menghela
Aku..
Hanya butiran debu, Yang akan hilang tersingkir waktu
Semua rasa pun akan tersapu, pilu
Hingga tersisa hanyalah bayangan semu
Aku..
Tersudut dan terpaku
Hingga menengadahpun aku malu
Tuhan
Apakah ku tetap bisa menunggu
Menunggu hilal di bulan mu
Tersentak! I
Inginku menahan haus dahaga
Meluaskan semua rasa di dada
Duduk sujud di atas sajadah
Berdzikir dengan butiran tasbih
Melangkah lurus dengan hijrah
Tuhan
Beri kesempatan tuk jiwa ini
Jiwa yang haus duniawi
Jiwa yang lelah akan iri dan dengki
Berikanlah setetes hidayah
Agar saat nafas terlepas
Aku telah istiqomah
0 Komentar